Kamis, 09 Oktober 2008

Rujak Cingur ala Madura

Menyebut nama Rujak Cingur akan menggelandang kita di sebuah kota yang dijuluki Kota Pahlawan. Ya, Surabaya... Masakan ini melengkapi identitas Surabaya, selain artefak-artefak kehidupan lain di kota ini.

Masakan ini merupakan kombinasi sejumlah unsur, antara lain:
  • Unsur bahan makanan olahan; terdiri dari lontong yang merupakan olahan dari beras yang dibungkus daun pisang, tahu goreng, tempe goreng, cingur alias moncong sapi yang dimasak terlebih dulu.
  • Unsur buah-buahan; terdiri dari mentimun, nanas, jambu monyet, kedondong, mangga muda, belimbing, bengkoang, atau buah lain sesuai kreasi yang koki.
  • Unsur sayuran; terdiri dari rebusan daun kangkung, kacang panjang, dan kecambah.
  • Unsur sambal; merupakan kombinasi dari petis udang, terasi, kacang goreng atau kacang sangrai yang telah dikupas, garam, gula, terasi, pisang batu muda, dan bawang putih goreng. Semua unsur sambal ini diulek di atas cowek sambil ditambahi air matang guna mengentalkan sambal.

Paduan unsur-unsur di atas hampir sama dijumpai di Rujak Cingur ala Madura. Perbedaannya adalah petis yang dipakai. Petis yang digunakan yaitu petis ikan yang rasanya dominan asin sehingga Rujak Cingur Madura lebih asin dibandingkan Rujak Cingur ala Surabaya.

Karena penggunaan petis khusus tersebut, maka warna sambalnya menjadi coklat cenderung ke merah bata. Sedangkan Rujak Cingur ala Surabaya cenderung hitam. Semua karena Petis........

Sensasi pesisir Madura inilah yang membedakan dengan citarasa Rujak Cingur ala Surabaya. Petis yang sangat terkenal untuk bahan baku Rujak Cingur ala Madura adalah PETIS PANCEDEUN (pake ejaan ala Sunda gak apa-apa khan? biar bacanya jelas). Produsen petis high quality ini banyak dijumpai di Kabupaten Pamekasan.

Di kabupaten ini pula Anda bisa menjumpai Rujak Cingur ala Madura dengan citarasa luar biasa. Satu lagi yang membedakan kedua varietas rujak tersebut, yaitu penggunaan keripik singkong. Rujak Cungur ala Madura menyelipkan remukan keripik singkong (lagi-lagi khas Pamekasan). Lebih kondang disebut sebagai Keripik Tette.

Keripik singkong ini berbeda dengan yang biasa Anda jumpai di toko-toko modern. Bahan singkongnya tidak langsung diiris dalam keadaan mentah dan langsung digoreng, namun terlebih dulu direbus layaknya singkong rebus. Lantas diolah hingga menjadi kepingan-kepingan tipis yang kemudian dikeringkan.

Di Pamekasan ini pula Anda dapat menjumpai aneka produk kuliner Madura lainnya. Baik santapan berat maupun camilan. Semuanya bercitarasa nikmat.

Santapan berat yang bisa Anda buru yaitu Sate Lalat (saking kecilnya irisan daging yang ditusuk lantas dipanggang). Sedangkan camilan yang bisa diuji kenikmatannya yaitu:

  • Keripik singkong
  • Rengginang Lorjuk
  • Otok pedas-manis
  • Kue Satu

1 komentar:

Imt mengatakan...

Bozz, kayaknya sampean cocok kalau buka rumah makan... kalau ngak gitu, kan bisa jadi konsultan kuliner?