Kamis, 13 Maret 2008

Hikayat Nasi Serpang

Mengapa dijuluki Nasi Serpang?

Pertanyaan ini layak Anda ajukan untuk mengetahui KADAR KEASLIAN Nasi Serpang yang Anda asup. Kadar keaslian pertama tentunya dapat Anda telusuri dari cita rasanya.

Mengapa perlu menempuh metode-bertanya? Sebab saat ini Nasi Serpang telah merambah beberapa kota. Termasuk kota besar seperti Surabaya. Akibat ekspansi ini, beberapa penjual Nasi Serpang tercerabut dari akarnya. Mereka memintas begitu saja: Nasi Serpang=Nasi khas Madura.

Harap maklum bila kebetulan Anda memergoki kejadian tersebut. Sebab Nasi Serpang telah mengalami komersialisasi. Pusaka kuliner Madura ini telah diproduksi massal tentu demi memenuhi tantangan jaman yang materialistis. Meski demikian, tak dapat disebut serta merta bahwa warga Madura telah tertelan materialisme.

Warga Madura menampilkan Nasi Serpang sebagai bagian dari mozaik jaman posmodernisme. Posmodernisme yang merayakan identitas serba lokal yang dihormati eksistensinya secara total.

Nasi Serpang merupakan masakan khas asal Desa Serpang, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan-Madura. Ya, sebutan Serpang berasal dari nama sebuah desa di pelosok Madura. Bila para peracik Nasi Serpang yang Anda beli berasal dari desa tersebut atau bersanak saudara dari sana, maka bisa dipastikan Nasi Serpang yang Anda nikmati adalah asli. Hal ini terkait dengan resep turun-temurun.

Tentu Anda tak bisa menutup mata bahwa ilmu meracik masakan adalah ilmu kasat mata yang bisa dipelajari sehingga seorang bersuku Jawa juga bisa memasak Nasi Serpang dengan cita rasa mendekati rasa aslinya.

Namun, perlu dicatat bahwa saat Anda menikmati Nasi Serpang atau masakan asal daerah lainnya, sebenarnya Anda sedang menempuh petualangan cita rasa yang dilambari adat setempat. Cita rasa itu diperoleh tak hanya dari bumbu yang diracik, namun juga dari suasana hati dan nuansa di seputar dapur tempat masakan itu dimasak.

Akan sangat berbeda sensasi dan nuansa yang dapat Anda tangkap dari masakan yang dimasak tempat asalnya dan kokinya tak pernah menjalani kehidupan di tempat asal masakan tersebut.

Rasakan atmosfer para peracik genuine, tembuslah alam pikir dan alam rasa mereka, dan jangan lupa untuk menikmati keikhlasan mereka saat memasak. Ya, keikhlasan telah membuat cita rasa Nasi Serpang berbeda. Keikhlasan ini pula penentu kenikmatan sebuah masakan, apapun.

Desa Serpang terletak agak di pelosok, bukan di pinggir pantai. Namun warganya tak dapat mungkir dari kenyataan bahwa dia berada di Madura yang identik dengan atmosfer pesisir. Itu sebabnya, perpaduan beragam lauk pauk tersaji pada pusaka kuliner Madura yang satu ini: Nasi Serpang.

Nasi Serpang; Pusaka Kuliner Madura


Pusaka kuliner pantas disematkan pada Nasi Serpang. Ia diracik berdasarkan resep masakan para leluhur warga Madura. Nasi Serpang merupakan masakan paduan dari bahan makanan segala penjuru, maksudnya dari penjuru daratan, pantai sampai dengan lautan. Dari ikan laut sampai dengan daging hewan daratan.

Bahan makanan yang dimaksud, antara lain:



  • Nasi

  • Pepes ikan tongkol

  • Kerang dimasak sambal goreng

  • Soun bumbu kecap

  • Telor asin masir

  • Sambal terasi

  • Krupuk rambak bumbu rujak

  • Dendeng daging sapi Madura

  • Kripik paru

  • Rempeyek ikan teri dan kacang

Bagaimana? Lauknya colour full, khan? inilah Kekhasan Nasi Serpang.


Satu lagi kekhasan Nasi Serpang, yaitu nyaris tak ada sayur yang nongol di belantara lauk pauknya. Hal ini juga akan Anda jumpai hampir di setiap masakan made in Madura. Mau yang Sate Madura, Soto Madura, Topa' Ladha.


Kesimpulannya: Kaya Lauk, Minim Sayur


Bermacam-macamnya lauk Nasi Serpang mengajak kita menjelajah cita rasa masakan pedalaman hingga pesisir. Belantara cita rasa pedalaman dapat Anda temui pada lauk Dendeng daging sapi yang bahan dasarnya adalah daging Sapi Madura. Cita rasa pedalaman juga bisa Anda gali dari secuil telor asin masir yang bahan dasarnya telur bebek.


Sementara cita rasa pesisir dapat Anda telusuri dari Pepes ikan tongkol yang berwarna merah karena ada keterlibatan unsur cabai merah dan tomat. Rasanya? Pasti ada asinnya dong, khan bernuansa pesisir. Anda juga bisa memergoki rasa pesisir bercampur pedalaman dari kerang yang dimasak dengan bumbu sambal goreng.


Sambal terasi Nasi Serpang pasti dengan mudah dapat Anda bedakan dengan sambal terasi ala masakan Jawa. Sambal terasi khas Madura teksturnya kasar dan liat menyerupai petis, jadi tidak cair. Konsep sambal terasi seperti ini juga dapat Anda jumpai pada masakan khas Kabupaten Gresik-Jawa Timur; Nasi Krawu.


Maklum, kreator Nasi Krawu tak lain adalah orang-orang Madura yang merantau ke Gresik. Akhirnya cita rasa Nasi Krawu tak jauh dari masakan khas Madura.



Mari kita lanjutkan pengembaraan di belantara cita rasa Nasi Serpang.


NASI.....


Sumber karbohidrat pada Nasi Serpang ini memiliki rasa punel. Cita rasa ini diperoleh bukan hanya dari bahan dasar beras yang berkualitas namun juga dari tata cara pendinginan nasi.


Nasi dalam penyajian masakan khas Madura, mayoritas disajikan dalam keadaan dingin. Mulai dari Soto sampai dengan Sate, bila dalam penyajiannya disandingkan dengan nasi, maka nasi tersebut lebih sering dijumpai dalam keadaan dingin.


Teknik pendinginan ini sangat khas sehingga tak hanya berdampak pada suhu nasi menjadi dingin, namun juga mengakibatkan rasa punel mendekati tingkat liatnya ketan. Ini tidak mengada-ada.


Cobalah Anda bandingkan antara nasi dingin buatan jenis masakan lain dengan Nasi Serpang. Sensasi liat dari Nasi Serpang meski dalam keadaan dingin membawa kita pada sudut lain dari dunia makan-memakan.


Teknik pendinginan inilah yang membedakan nasi dalam unsur masakan Madura dengan nasi pada masakan asal daerah lainnya. Hal serupa dapat Anda jumpai pada kasus jamu. Jamu ramuan Madura tentu berbeda sensasinya dengan ramuan daerah lain. Meski nama, atau jenis atau manfaatnya sama yaitu JAMU.....